Terminological Relevance of Acehnese Structure to The Color of Indonesian Nationality
Abstract
Terminology is one of Linguistics fields. With regard to this, there are many linguistic data related to theterminology. One of Indonesian terminologies in terms of social structure can be found in Aceh province. The Acehnese structure is divided into the highest level to the lowest level. These structural levels are known asmukim, gampong, sagoe, etc. The terminology can be optimized in terms of contributing to the color of Indonesian nationality. Accordingly, the unity in diversity is not abondoning the roots of local culture.
References
Alfian (Editor). 1997. “Segi-Segi Sosial Budaya Masyarakat Aceh”. Hasil Penelitian Metode Grounded Research. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.
Hanafiah, M. Adnan, Ibrahim Makam. 1984. Struktur Bahasa Aceh. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.
Harsojo. 1999. Pengantar Antropologi. Jakarta: Putra Abardin.
Ismail, Muhammad Gade. 1994. Tantangan dan Rongrongan terhadap Keutuhan dan Kesatuan Bangsa: Kasus Darul Islam di Aceh. Jakarta: Depdikbud.
Sarjono, Agus R. (Editor). 1999. Pembebasan Budaya-budaya Kita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sulaiman, Nasruddin, dkk. 1992. Aceh, Manusia Adat dan Budaya. Banda Aceh: Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh.
Sugono, Dendy, dkk. (Editor). 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka
Usman, Rani. 2003. Sejarah Peradaban Aceh. Jakarta: Yayasan Obor
Wibowo, Agus Budi. 1998. “Struktur Masyarakat Aceh”. Laporan penelitian (tidak diterbitkan). Banda Aceh: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh.
